Minggu, 29 Agustus 2010

menyulam spasi

mungkin posisi nya sekarang aku terlalu jatuh cinta dengan cintamu yang bukan untuk ku. cintamu yang untuknya itu terlalu besar melebihi cinta seperti apapun yang bisa kuberikan padamu dan melebihinya. karena itulah kini aku berubah menjadi begitu mencintai cintamu itu. aku tidak akan minta maaf padamu ataupun padanya tentang ini karena hanya dengan begini mungkin cintaku bisa belajar bagaimana mencintaimu tanpa mencintai cinta nya padamu.

baiklah cukup dengan begitu banyak kata cinta. kita ganti saja cinta itu menjadi benci.

aku harap kau tidak tau. tadi nya dan sampai kini aku begitu memelihara benci yang ternyata tak terhitung lagi banyaknya, lalu mudah saja ia hinggap di dirimu. di matamu. dan kalau bisa di jantungmu, tapi tenang saja aku tau ini pasti hanya fantasiku saja. benci itu awalnya mendarat di bekas-bekas sajak hitam putih di buku catatanmu. oh tentu, aku tentu tau, itu sajak untuknya. namun sajak yang tak berarti baginya itu kupungut satu satu. lalu kusulam menjadi sebuah tali panjang dimana ia waktu itu berusaha bunuh diri. tidak berhasil tentu. kalau berhasil mungkin aku juga ingin melakukan hal yang sama. karena setelah mencuri tali milik ku dan bunuh diri, kalian menjadi begitu senang mengatakan kata cinta. oh maaf, benci.

dan setelah itu kau tidak lagi melukis sajak. tidak lagi memenuhi garis buku mu dengan puisi. mungkin itu sudah tak perlu lagi karena kau tidak membutuhkan, atau kini kau sangat membenci, dalam arti sebenarnya, sajak sajak kurang ajar itu yang malah berusaha membunuh majikannya, cintamu maksudku.

kini aku sedang menyulam tali baru. dari bait bait kosong dan spasi spasi yang tidak memisahkan apa-apa dan yang tidak memulai apa-apa. masih dari buku catatanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar